Beranda | Artikel
Keterampilan Mendengar dan Menyimak
Rabu, 24 Januari 2024

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary

Keterampilan Mendengar dan Menyimak merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Ada Apa dengan Remaja. Kajian ini disampaikan pada Senin , 11 Rajab 1445 H / 23 Januari 2024 M.

Kajian Tentang Keterampilan Mendengar dan Menyimak

Mendengar sama pentingnya dengan berbicara. Sebab, mendengar adalah hal utama yang menjadi dasar dari komunikasi yang positif dengan remaja. Perhatikanlah, Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan manusia dengan satu mulut dan dua telinga. Tujuannya adalah agar manusia lebih banyak mendengar daripada bicara. Jika kita ingin menjadi pembicara yang baik, jadilah pendengar yang baik pula. Banyak manfaat yang akan kita dapatkan jika kita mampu menjadi pendengar yang baik.

Tidak semua orang bisa menyimak, meski semua orang bisa bicara. Artinya, tidak semua orang bisa memahami perkataan yang ditujukan kepadanya. Ada orang yang saat berdialog tidak nyambung karena tidak mau menyimak kata-kata kita. Ada orang yang ketika berdialog fokusnya hanya pada apa yang akan dia katakan, tanpa peduli pada apa yang dikatakan oleh orang lain kepadanya. Dia tidak akan bisa memahami lawan dialognya. Ini akan menjadi masalah karena akan terjadi miskomunikasi. Itu juga bisa terjadi antara kita dan anak. Jika kita hanya mau bicara saja dan tidak mau mendengarkan. Anak juga perlu bicara dan mendengar, agar kita bisa memahaminya dan agar tidak terjadi kesalahpahaman. Komunikasi yang salah itu biasanya kalau komunikasi hanya satu arah.

Menjadi pendengar yang baik adalah bentuk penghargaan dan penghormatan kepada lawan bicara. Ada beberapa hal positif jika kita mampu menjadi pendengar yang baik, meski mendengar itu lebih berat daripada bicara.

Jika memiliki keterampilan mendengarkan yang baik, maka kita akan mendapatkan banyak kejutan. Ternyata, banyak orang mungkin menyukai dan suka duduk dengan kita karena kita memberikan perhatian dan atensi kepada mereka. Orang akan merasa dihargai ketika kita mendengarkan percakapannya. Kadang-kadang kita merasa kesal saat berbicara dengan seseorang yang tidak mendengarkan. Tentunya, kita mungkin tidak mau lagi berbicara atau berdialog dengan orang seperti itu. Misalnya, dia sibuk memainkan HP atau bahkan menoleh kesana kemari. Itu bentuk merendahkan lawan bicara.

Orang akan senang saat mereka bicara dan kita mau menyimak dan mendengarkan perkataan mereka. Dalam benak mereka, mereka akan merasa dihargai. Namun, mendengarkan bukan berarti kita setuju dengan semua yang kita dengar. Tapi kita dapat menilai mana perkataan yang bisa diambil, mana yang perlu dikoreksi, dan mana yang harus ditolak.

Mendengarkan dengan baik juga akan membantu kita memahami anak remaja. Kita bisa memahami apa yang ada di dalam pikirannya, bahkan jika dia tidak menyampaikannya dengan jelas. Kadang-kadang, anak tidak mau berbicara secara terang-terangan kepada orang tua. Dia mungkin menggunakan isyarat atau kiasan. Jika kita tidak mendengarkan dengan baik, kita mungkin salah memahaminya.

Tentu saja, ada cara yang tepat untuk berbicara dan memberikan pendapat. Namun, memberikan kesempatan anak untuk berbicara adalah hal yang positif dan dapat membangun komunikasi yang baik antara orang tua dan anak. Ini sejalan dengan ajaran dan contoh yang diberikan oleh Nabi Ibrahim kepada putranya, Ismail.

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download mp3 kajian yang penuh manfaat ini.

Download mp3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/53857-keterampilan-mendengar-dan-menyimak/